Contoh Iklan BAM 970 x 250 pixel

Ganjar Disambut Meriah Santri di Yogyakarta: Siap Jalankan UU Pondok Pesantren

PASARKAYU
banner 468x60

Jogjakarta | Suaraklaten.id – Menjaga etika dan budaya merupakan adab yang sangat penting untuk dijaga. Salah satu pihak yang senantiasa pentingnya menjaga adab terhadap sesama terlebih kepada kiai dan guru adalah pondok pesantren.

Pentingnya menjaga etika dan budaya itu pulalah yang juga disinggung Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) An Nur Ngrukem, Bantul, Yogyakarta, Kamis (25/1/2024).

JIIFINA - JOGJA 2024

Kedatangan Ganjar pun disambut heboh ribuan santri dan langsung ditemui pengasuh, KH Yasin Nawawi dan melakukan pertemuan empat mata di kediaman. Para santri terlihat berjajar di sepanjang gang masuk komplek pesantren. Ganjar tampak ramah melayani permintaan salaman dari santri sambil tersenyum.

Usai 30 menit menggelar pertemuan tertutup, Ganjar mengikuti tradisi lengseran atau makan lesehan bareng santri. Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu juga menyantap bubur merah dan bubur putih. Melihat keakraban Ganjar dengan santri, KH Yasin Nawawi mengatakan, kehadirannya menjadi kebanggaan tersendiri bagi keluarga dan santri.

“Kebanggaan bagi kami dikunjungi kader bangsa yang istimewa merakyat, santun, penuh dedikasi, dan berpengalaman, yakni Pak Ganjar Pranowo. Kami dan keluarga besar Pesantren An-Nur menyatakan dukungan kepada Pak Ganjar dan Pak Mahfud. Dan semoga dijauhkan dari kezaliman dalam pelaksanaan Pilpres kali ini,” ujar Kiai Yasin.

Sejalan dengan hal tersebut, Ganjar juga menyatakan siap menjalankan UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pondok Pesantren. Ganjar menyampaikan Yogyakarta memang istimewa, karena memiliki budaya dan etika yang baik. “Yogyakarta itu ngangeni, kangen pol-polan. Kalau melakukan protes pakai budaya lucu-lucuan dan ada etika,” ujar dia.

Menurut Ganjar, pesantren berperan penting dalam menjaga budaya dan etika tersebut. “Pesantren itu punya etika, dan menjadi tradisi. Misalnya rasa hormat kepada kiai dan guru,” katanya.

Bahkan, semasa menjabat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar mengaku telah mendirikan sekolah untuk siswa miskin dengan semangat pesantren. Yakni SMKN Jawa Tengah yang berkonsep asrama.

“Waktu jadi Gubernur saya buat sekolah untuk siswa miskin dan mereka mondok di asrama. Tiga tahun lulus mereka langsung kerja. Dan memiliki etika yang baik sehingga kemudian membantu orangtuanya,” ungkapnya. (abd)

suraTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JIIFINA - JOGJA 2024