Jakarta,SuaraKlaten.id – Lurah Lubang Buaya Dede Saefullah berikan tropi, sertifikat dan uang pembinaan, kepada para juara Turnamen Futsal LB Cup 2023 dalam rangka memeriahkan HUT Republik Indonesia ke 78 pada tanggal 16-17 Agustus 2023 yang lalu,bertempat di Lapangan SMPN 246 Jakarta,Jl. Damai, RT.6/RW.9, Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur,Senin,(04/12/2023).
Turnamen Futsal LB Cup 2023 yang diselenggarakan beberapa bulan yang lalu tersebut diikuti kurang lebih 6 (enam) tim dari berbagai sekolah setingkat SLTP dan MTS di Kelurahan Lubang Buaya antara lain SMPN 246,SMPN 192,SMPN 259, SMPN 157,SMP PGRI 30,SMP Trisatra,MTS Amandita (Amanah Bamandita),dan sebagai juara umum SMPN 246 Jakarta, sebagai juara ke 2 SMPN 259 Jakarta,dan Juara ke 3 SMPN 192 Jakarta.
Setelah penyerahan Tropi dan Piagam dilanjutkan Pengarahan tentang antisipasi kenakalan remaja dan perencanaan pembentukan Paguyuban Komite Se Kelurahan Lubang Buaya dan Tim TPPK (Tim Penanganan dan Pencegahan Kekerasan di Sekolah ) yang diikuti oleh Para Komite dari tingkat SD,SMPN,dan SMA Se Lubang Buaya.
Lurah Lubang Buaya Dede Saefullah menjelaskan tentang kegiatan yang dilaksanakan tersebut.
“Alhamdulillah hari ini, telah diberikan semacam penghargaan,tadi juga ada beberapa untuk para siswa,hasil dari kompetisi mereka saat Agustusan atau ulang tahun Jakarta,beserta untuk terus mengadakan kegiatan kegiatan positif untuk mengisi hari ruang kosong bagi siswa kita, dan juga tadi kita di ruang rapat, dengan Pak Bhabinkamtibmas dan Babinsa dan Komite yang ada di Kelurahan Lubang Buaya kita sepakat untuk bersinergi dan TPPK yang sudah terbentuk tiap tiap sekolahan, kita berkumpul untuk bersatu Untuk menghindarkan terkait masalah masalah sosial dan masalah anak anak remaja kita, jadi saya berharap di periode ini dan sampai ke depan TPPK yang sudah terbentuk semakin sinergi kami di lingkungan Kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas siap untuk mendampingi atau mengkoordinasikan pada TPPK yang ada untuk kebaikan anak anak kita.”ujarnya.
Dede Saifullah Lurah Lubang Buaya juga menambahkan salah satu bagian dari antisipasi yang ingin kita lakukan terus,memperkuatkan sinyal disitas yang ada,kita tentu senang sekali, Ketika semakin banyak stakeholder yang bergabung, peduli dan ikut untuk mengantisipasi ini, semua baik dari sisi hulu, siapa yang hiirnya.
Sedangkan Aipda Roby Bhabinkamtibmas Kelurahan Lubang Buaya menyampaikan tentang kegiatan yang dilakukan oleh pihak aparat kepolisian dalam rangka antisipasi tawuran remaja tersebut.
“Di Kelurahan Lubang Buaya ini, beberapa waktu,emang kita tetap ada Penyuluhan ke SMP maupun SMA,kita juga rutin mungkin bisa sebulan sekali atau sebulan dua kali,itu tergantung dari permintaan sekolah, karena kan jadwal sekolah juga padat, jadi kita di saat senggang,kita bekerja sama dengan sekolahan, kapan bisa kita mengisi waktu untuk melakukan pembinaan, ataupun melakukan upacara,.”katanya.
Saat ditanya awak media tentang sangsi apa saja yang digunakan oleh Kepolisian dalam menindak pelaku tawuran,Apida Roby menjelaskan.
“Kalau untuk penanganan kenakalan remaja khususnya itu kedapatan tawuran, tetap kita lakukan sesuai prosedur.Kita bawa ke Polsek kalau memang dia kedapatan membawa senjata tajam ataupun melakukan tawuran,Karena tawuran ini baik yang diserang maupun yang penyerang itu sama sama pelaku, di situ kalau emang kita mendapatkan senjata tajam,kita proses sesuai dengan hukum yang berlaku.”jelasnya.
Kepala Sekolah SMPN 246 Jakarta Uripto,M.Pd dalam statemennya karena kita berpikirnya itu integral menyeluruh, Karena penanganan untuk anak anak ini kan,melibatkan semua,kami sekolah yang merupakan juga bagian dari masyarakat, hanya mungkin berbeda sedikit.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa berkumpul dengan Pak Lurah, dengan Pak bimas,saya senang kenapa, karena kita jadi berpikirnya integral menyeluruh,karena penanganan penanganan untuk anak anak ini kan, melibatkan semua,kami sekolah kan merupakan juga bagian dari masyarakat, hanya mungkin berbeda sedikit, Kalau kami di sekolah kan sifatnya preventif, jadi preventif supaya tidak terjadi hal hal yang tidak kita inginkan,adapun nanti,misalnya ada beberapa jenis pelanggaran anak anak,biasanya sejauh masih bisa tetap di tangani,tapi kalau kita nggak bisa,kita bekerja sama dengan lembaga lembag yang berkompeten tetap koordinasi ke dalam anak anak di lapangan, di masyarakat,supaya lingkungan kita kondusif,kita juga belajar dengan baik, bisa seperti itu membuat seperti di lingkungan.”tutupnya.