Sleman (DIY), SUARAKLATEN.id – Dalam rangka mendukung percepatan penurunan angka stunting di Sleman, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa melakukan monitoring Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Moyudan bertempat di Kapanewon Moyudan, Senin (24/07/2023).
Dalam monitoring tersebut, Wakil Bupati Sleman bertemu secara langsung dengan TPPS Kapanewon Moyudan yang berperan aktif dalam menurunkan pravelensi stunting di Kabupaten Sleman.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menyampaikan, upaya penurunan stunting menuntut perhatian semua pihak karena perlu dilakukan sinergis mulai dari hulu ke hilir. Untuk itu, Danang mengingatkan TPPS untuk melakukan pendekatan komunikasi yang tepat kepada calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil dan menyusui agar dapat mencegah kemunculan kasus baru dan mendukung percepatan penurunan stunting.
“Meskipun terus menunjukkan penurunan (angka stunting), kita masih memiliki angka kasus yang perlu segera ditanggulangi. Kasus-kasus ini menjadi perhatian dan tanggung jawab kita bersama guna menghindarkan resiko gagal tumbuh pada anak-anak kita,” ungkapnya.
Adapun kondisi stunting di Kabupaten Sleman, dari data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukan terdapat penurunan angka stunting 1,9 persen di Sleman pada tahun 2022.
Menanggapi kondisi tersebut, Danang mengatakan bagi Pemerintah, sekecil apapun angka prevalensi stunting tetep harus ditangani secara tuntas dan harus selalu ada upaya mencegah munculnya kasus baru stunting atau zero new stunting.
“Walaupun dalam Roadmap Indikator Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2020-2045 target prevalensi stunting turun menjadi 5,99% pada tahun 2045, tetapi upaya percepatan penurunan stunting secara eksklusive dan masif di kabupaten sleman selalu dilaksanakan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Danang menyebut karakteristik masyarakat di setiap wilayah tentu beragam. Ia menilai TPPS di masing-masing wilayah tentu lebih memahami karakteristik masyarakatnya. Maka dari itu Ia berharap TPPS dapat berkoordinasi dan bersinergi dengan berbagai instansi lintas sektor dalam penanggulangan stunting di wilayahnya. Sinergi dan kolaborasi bersama TPK, PKK, dan organisasi sosial kemasyarakatan sangat diperlukan untuk memberikan edukasi dan informasi tentang pentingnya penanggulangan stunting.
“Manfaatkan berbagai media dan pendekatan yang tepat untuk mengubah perilaku masyarakat agar hidup dengan gaya hidup sehat dan cukup gizi,” ujar Danang.