Klaten SuaraKlaten – Seusai ditetapkan sebagai salah satu dari 19 Kabupaten/Kota Miskin Ekstrem di wilayah Provinsi Jawa Tengah, Bupati Klaten Sri Mulyani, menyampaikan bahwa pihaknya akan bekerja ekstra keras untuk melakukan percepatan penanganan penghapusan kemiskinan ekstrem, melalui berbagai program yang dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Kita akan bekerja ekstra keras untuk menyikapi masuknya Kabupaten Klaten dalam 19 daerah miskin ekstrem di Provinsi Jawa Tengah dan saat ini sudah kita rumuskan langkah-langkah penanganan percepatan”, Ujar Sri Mulyani pada SuaraKlaten, Sabtu (09/04).
Lebih lanjut disampaikan oleh Sri Mulyani jika dari data yang ada saat ini, terdapat 5 Kecamatan yang akan mendapatkan prioritas dalam program percepatan ini yakni Kecamatan Wedi, Trucuk, Wonosari, Trucuk dan Karangnongko, selain itu juga terdapat 18.011 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
“Kita akan prioritaskan 5 Kecamatan yang ada dalam program percepatan ini, selain itu juga akan dilakukan percepatan pembangunan terhadap 18.011 unit RTLH serta kita gulirkan program bantuan Usaha Mikro Kecil dan Mandiri (UMKM), Jambanisasi dan penurunan stunting”, tegas Sri Mulyani.
Saat disinggung terkait dengan pendanaan dari sejumlah program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Klaten, Sri Mulyani menyampaikan jika, Pemkab Klaten akan menggunakan APBD murni, dan pelaksanaannya menggunakan APBD perubahan.
“Sudah kita rumuskan langkah-langkah penanganannya termasuk dengan dukungan anggarannya, kemarin sudah kita rapatkan dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)”, pungkas Sri Mulyani.